Thursday, September 9, 2010

Jangan Tinggalkan Sembarangan Koran Bekas Alas Sholat Anda di Hari Raya

Hari Raya Ied menjelang.
Dengan tenang kita melenggang meninggalkan sampah koran bekas alas sholat kita di tempat sholat Ied.



"Ah nanti juga ada yang ambil!" Mungkin itu yang kita katakan.
Ingatkah kita waktu marah karena ada orang buang sampah sembarangan ke jalan raya dan tempat-tempat umum lainnya, sehingga tempat-tempat umum di negeri kita jarang bersih? Atau ingatkah kita pada sampah yang ditinggalkan para pedagang di pasar tumpah di ujung jalan. Jorok! ujar kita.
Tidak sadarkah kita bahwa mereka melakukan hal yang persis sama dengan kita: "Nanti juga ada yang mengambil atau membersihkan sampah-sampah itu."
Kita baru saja mengajar anak-anak bahwa mereka tidak perlu ikut bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan, tidak perlu bertanggungjawab atas sampah yang dibuatnya.

"Oh, itu saya sedekahkan untuk para pemulung," jawab kita.
Tidak ingatkah kita adab memberi? Memberi haruslah dengan santun, bukan dengan melemparkan begitu saja di jalan. Dan jika kita ingin memberi bukankah kita dianjurkan memberi sesuatu yang baik, bukan sampah? Hargai pemberian kita dan orang yang kita beri.

Di sekolah, di TPA, di madrasah, di pesantren kita ajarkan anak-anak bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Sadarkah kita bahwa saat kita meninggalkan sampah koran alas sholat kita begitu saja, kita mengajarkan sebaliknya pada anak-anak.
"Kotorilah alam, kotorilah tempat-tempat umum." Sungguh, dengan teramat terang benderang kita telah menyampaikan sebuah pesan yang salah pada anak-anak.

Subuh dan malam hening kita membaca Qur'an dengan anak-anak: "Sesungguhnya kujadikan manusia Khalifah bagi bumi."
Tapi kemudian baru saja kita mengotori bumi dengan sampah kita. Kalau kita merasa bahwa sampah itu akan dipungut pemulung, yakinkah kita potongan-potongan yang masih tertinggal bukan milik kita? Potongan-potongan itu hanya sekedar menjadi tanah kembali, tidak sempat didaur ulang untuk menyelamatkan pohon, sesedikit apapun. Padahal kita diciptakan untuk menjadi khalifah, sang pemelihara bumi.



Ied Fitri kali ini, pungutlah sampah kita, berikan dengan santun kepada para pemulung, sendiri-sendiri ataupun terkoordinasi dengan diwakilkan panitia sholat Ied mesjid kita, - karena kita seorang muslim yang santun, pembersih - karena apa yang kita berikan adalah barang berharga, barang yang datang dari pengorbanan sebatang pohon, yang mempunyai nilai tinggi menyelamatkan sebagian pohon lainnya. Koran-koran itu adalah barang berharga yang nilainya jauh lebih tinggi daripada sekedar rupiah yang diperoleh pemulung darinya. Tunjukkan bahwa kita adalah manusia yang memberikan sesuatu yang berharga untuk orang lain dan dengan cara santun - karena kita ingin mengajar anak-anak kita menjadi manusia yang bertanggung jawab, termasuk bertanggung jawab terhadap sampah yang dibuatnya. - karena kita adalah khalifah, penjaga, pelindung dan pemelihara Alam, - karena Allah mencintai keindahan. Jangan lagi kita rusak pelataran yang tadinya bersih rapih sebelum kita sholat itu menjadi padang sampah. Apa artinya sholat khusuk kita kalau sesudahnya kita mengotori sesuatu yang tadinya indah dan bersih?

Pungut sampah kita, ajak panitia sholat Ied di komunitas kita untuk mengelola sampah lebaran dengan lebih baik.


Taqoballahu minna wa minkum, siyammana wa siyammakum. 
Minal 'aidzin wal faidzin.
Selamat Idul Fitri 1431 H. Mohon maaf lahir dan batin.

No comments:

Post a Comment